Unduh Modul TIK SD Kelas 1,2,3,4,5,6 disini >>
Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak Yang Cocok Untuk Guru Honorer| Itu juga yang pernah
kang abiey alami, niatnya baik ingin memproteksi dana pendidikan yang kelak bisa digunakan untuk anak pada saat masuk sekolah atau perguruan tinggi. Bingung bukan lantaran kebanyakan brand asuransi, baik konvensional maupun syariah, bukan lantaran gagal paham dengan simulasi klaim asuransi yang di demonstrasikan agen asuransi yang baru belajar. Bingungnya itu lantaran jumlah gaji dari ngajar yang rasanya terlalu sedikit apabila harus dipotong untuk membayar angsuran premi asuransi tersebut.
Sebab cicilan premi asuransi pendidikan yang paling murah saja kurang lebih Rp.200,000; sementara gaji dari sekolah cuma 700 ribu misalnya. Belum lagi harus memikirkan cicilan lainnya, plus kebutuhan dapur tiap harinya ditambah uang saku anak yang baru masuk sekolah tahun ini. Tapi setelah membulatkan tekad, bahwa mengasuransikan masa depan pendidikan anak merupakan bagian dari ibadah, akhirnya dengan berani kang abiey memilih salah satu produk asuransi syari'ah.
Dan lantaran ada teman yang kebetulan sebagai agen salah satu produk
asuransi pendidikan syari'ah, akhirnya kang abiey mendaftarkan anak pertama kang abiey untuk mengikuti program asuransi pendidikan.
Baca terlebih dahulu:
Masih Pentingkah Ikut Asuransi Pendidikan Disaat Sekolah Sudah Gratis?
Iuran pembayaran premi untuk asuransi pendidikan anak kang abiey yang pertama itu cuma 100 ribu rupiah. Dan setelah anak yang kedua lahir, kang abiey juga kembali mengikutsertakan anak yang kedua tersebut dalam program asuransi pendidikan syari'ah sama seperti kakaknya, cuma kali ini iuran preminya 200 ribu rupiah.
Dari pengalaman tadi, rasanya produk asuransi syari'ah yang kang abiey ikut cocok untuk temen-temen guru wiyata / guru honor. Artinya iuran preminya tidak terlalu besar, dan yang lebih penting adalah kesyari'ahannya. Mungkin selain produk asruansi yang kang abiey ikut, masih banyak lagi varian asuransi pendidikan yang bisa dipiliha satu persatu agar sesuai dengan apa yang kita harapkan setelah mengikuti asuransi tersebut.
Bagi temen-temen Guru yang serius terhadap masa depan pendidikan anaknya dan akan coba ikut produk asuransi pendidikan untuk anaknya, berikut beberapa tips memilih jenis asuransi pendidikan tersebut yang bisa kita jadikan bahan pertimbangan-pertimbangan;
1. Merencanakan Pendidikan Anak
Sebelum memilih salah satu produk asuransi pendidikan untuk anak, terlebih dahulu kita buat rencana jangka panjang fase-fase pendidikan yang akan dilalui anak kita. Mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), SD, SMP, SMA sampai ke perguruan tinggi / Universitas.
TK nya dimana? SD nya nanti dimana? SMP nya dimana? SMA nya dimana? dan sampai nanti ke perguruan tinggi, mau diarahkan ke fakultas apa anak kita, dan kampusnya dimana? di luar negeri atau dalam negeri? kalau di luar negeri negaranya diamana? kalau dalam negeri kampusnya yang negeri atau swasta bonvaid?
Tidak ada salahnya kita menuliskan nama-nama sekolah yang kemungkinan akan menjadi tempat untuk sekolah anak kita nantinya. Dan mulailah menghitung estimasi biaya, dengan membandingkan biaya pendidikan saat ini di sekolah-sekolah tersebut dan prediksi beberapa tahun kedepan saat anak kita mulai masuk sekolah disana. Pada tulisan sebelumnya kang abiey pernah menulis, bahwa tingkat inflansi biaya pendidikan di Indonesia saat ini rata-rata 15-20%.
Walau rencana ini bisa saja berubah seiring perubahan pada minat anak. Bisa saja kita berencana akan memsukan anak kita ke fakultas kedokteran, tapi sesuai perkembangannya ternyata anak kita passionnya lebih kepada sporty atau music. Tentu perubahan seperti ini akan merubah pula estimasi biaya, tapi alakulihal merencanakan sesuatu yang baik itu akan lebih baik.
2. Melakukan Perhitungan Biaya Pendidikan
Mencari tahu biaya pendidikan di sekolah tertentu, kemudian menghitungnya dengan tingkat inflasi 15% dengan rentang usia anak saat ini dan saat akan masuk ke sekolah tersebut, ditambah lamanya sekolah dan kemungkinan biaya-biaya tambahan lainnya di sekolah tersebut merupakan riset menarik yang perlu dilakukan para orang tua sebelum memilih salah satu produk asuransi pendidikan.
Perhitungan-perhitungan semacam ini penting untuk menyesuaikan tingkat pendapatan dengan harga produk asuransi yang akan kita beli nantinya. Sebagai
guru honorer seperti kang abiey ini, tentu menghitung masak-masak biaya pendidikan kedepan anak sangat perlu dilakukan, jika ternyata uang honor mengajar tidak mencukupi maka perlunya membuka peluang usaha lain agar bisa membayar tagihan premi asuransi pendidikan anak dari produk asuransi yang sudah dipilih.
Perlu diketahui, rincian biaya pendidikan ini harus dihitung untuk masing-masing tingkat pendidikan yang akan menjadi tempat sekolah anak kita, dan durasi lamanya sekolah disana. Rincian pendidikan tersebut, meliputi biaya pendidikan pokok sekolah, biaya tambahan seperti les, private dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi kita para orang tua yang berprofesi sebagai guru honorer tetapi memiliki semangat dan keinginan untuk menyekolahkan anak di sekolah yang lebih baik.
3. Pilih Produk Asuransi Pendidikan di Perusahaan Asuransi Yang Dipercaya
Saat ini banyak sekali perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi pendidikan dengan simulasi-simulasi yang menarik. Tapi diluar itu banyak pula berita miring yang sering kita dengar dari beberapa perusahaan asuransi tersebut, ada yang berpengalaman betapa sulitnya mengklaim dana asuransi dengan persyaratan yang ribet dan ujung-ujungnya gagal klaim, dan lain sebagainya.
Berita-berita miring seputar buruknya layanan dari perusahaan asuransi pada saat klaim, tentu akan membuat kita ragu-ragu untuk membeli salah satu produk asuransi untuk memproteksi biaya pendidikan anak kita.
Tapi berbaik sangka adalah pilihan saat ini, dan testimoni para pemegang polis asuransi pendidikan yang sudah lebih dulu membeli produk asuransi yang akan kita pilih nantinya akan menjadi penguat bagi kita. Untuk itu carilah perusahaan asuransi dengan service yang baik, memiliki reputasi baik, ada saudara, teman atau tetangga yang juga sudah lebih dahulu membeli produk asuransi disana dan tidak ada masalah tentunya.
Track record perusahaan asuransi menjadi acuan kita sebelum deal mengisi form pendaftaran untuk menggunakan salah satu produk asuransi pendidikan disana.
Menggali banyak informasi tentang service produk dari sales atau agen asuransi juga sangat diperlukan sampai kita benar-benar paham dengan produk asuransi pendidikan yang akan dipilih. Testimoni-testimoni pengguna produk asuransi sejenis yang akan kita ikuti jangan sekali-kali diabaikan. Selain dari testimoni orang perorang disekitar, kita juga bisa mencari informasi lebih lengkap di internet tentang produk asuransi pendidikan yang akan kita pilih tersebut.
4. Pilih produk Asuransi dengan iuran premi yang sesuai dengan penghasilan kita
Setahu kang abiey ada banyak produk asuransi pendidikan yang fungsinya sama-sama untuk memproteksi pembiayaan pendidkan anak kita, tetapi nominal iuran preminya bervariasi.
Bahkan satu perusahaan dengan produk asuransi pendidikan yang ditawarkannya memiliki banyak pilihan, misalnya ada produk asuransi A, produk asuransi B dan seterusnya. Service utamanya tentu untuk proteksi pembiayaan pendidikan, tapi lainnya menyesuaikan dengan produk A,B,C,D tersebut.
Tiap jenis produk asuransi pendidikan tentu iuran preminya beda-beda. Untuk itu pilih yang sangat sesuai dengan penghasilan kita. Kalaupun honor mengajar kita setelah dihitung-hitung tetap tidak sesuai dengan jenis produk asuransi yang akan kita pilih, setidaknya kalau dipaksakan kita masih bisa mengejarnya.
Baca:
Saya Menyisihkan 300 Ribu Perbulan Untuk Asuransi Pendidikan Anak
Nah itulah beberapa tips yang bisa temen-temen pertimbangkan sebelum benar-benar memilih salah satu produk asuransi pendidikan dari perusahaan asuransi yang temen-temen pilih nantinya.
Perlu diingat, jangan sampai salah memilih dan mengeluh dikemudian hari. Baik lantaran gagal klaim, atau mogok membayar iuran premi asuransi lantaran penghasilan yang ternyata tidak memungkinkan untuk membayar kewajiban premi asuransi tersebut. Karena menurut temen yang sudah berpengalaman mengikuti produk
asuransi pendidikan, sekali daftar maka kita sudah tidak bisa mundur lagi, kecuali kita merelakan dana premi yang sudah kita bayarkan tersebut angus. Jadi, ya pikirkan matang-matang!
DOWNLOAD DISINI >>
Masih satu topik:
Modul-modul Komputer untuk SD SMP SMA SMK disini...