Unduh Modul TIK SD Kelas 1,2,3,4,5,6 disini >>
Lagi Ketua Umum PGRI Mengatakan Surat Edaran 2 Menteri Anis Baswedan dan Yudi Chrisnandi Adalah Sebuah Penistaan-Ribut ribut kecil antara PGRI dan Kementrian yang dipimpin Ansi Baswedan dan Yudi Chrisnandi ternyata semakin memanas. Setelah sebelumnya Ketua Umum Forum Honorer Kategori 2 Indonesia Titi Purwaningsih menuding pemerintah ketakutan kalau guru kumpul-kumpul di hari jadi PGRI 13 Desember besok, kini giliran ketua umum PGRI Sulistiyo angkat bicara, dan tak tanggung-tanggung dia mengatakan bahwa Surat Edaran dua menteri itu merupakan bentuk penistaan.
|
Ketua Umum PB PGRI Sulisyo mengatakan surat edaran dua menteri sebuah penistaan |
Surat Edaran Kemdikbud dan Kementerian PAN-RB, yang tidak “merestui” perayaan HUT ke-70 PGRI di Gelora Bung Karno 13 Desember 2015, masih menjadi polemik yang lumayan memanas. Khususnya di media online yang tiap hari mengangkat opini dan berita pendidikan di tanah air, seperti JPNN.
Sulistyo mengakui bahwa materi Surat Edaran dua kementerian tersebut sudah sangat mengganggu organisasi PGRI. Karena itu tim hukum
PGRI tengah melakukan kajian mendalam terhadap dua SE tersebut. “Derajatnya sudah sangat mengganggu bahkan mengarah pada penistaan,” kata Sulistyo, seperti dimuat di JPNN kemarin.
>>BACA:
FHK2I Tuding Pemerintah Takut HUT PGRI Akan Jadi Moment Honorer K2 Untuk Tagih Janji, Pemerintah Memburuk Bagi Guru, Dan Inilah Tanggapan Anis Terkait HUT PGRI Tersebut...
Menurut Sulistiyo acara yang rencananya akan dihadiri 109.434 guru itu tetap akan digelar, meski dalam surat edaran dua menteri tersebut jelas-jelas melarang guru untuk berkumpul-kumpul di GBK besok. “Ini hanya ulang tahun biasa yang digelar PGRI, tidak ada apa-apa. Kalau dibilang politik ini sangat berlebihan,” katanya kepada INDOPOS (Jawa Pos Group) kemarin (10/12) yang kang Abiey kutip kembali dari JPNN.
"Alhamdulillah, dari kapasitas GBK yang hanya 80 ribu, yang menyatakan hadir besok (13/12) ada 120 ribu. Ini bisa lebih lagi," kata Sulistiyo kepada JPNN. Menurutnya seluruh guru yang akan hadir semuanya merupakan guru anggota PGRI baik berstatus PNS, swasta, honorer, serta guru yang berada dibawah Kementerian Agama (Depag).
"Dengan akan hadirnya ratusan ribu guru ini menjadi tamparan telak bagi dua pejabat negara kita. Surat Edaran kedua menteri itu sangat menyakitkan dan melanggar HAM serta bertentangan dengan konstitusi," kembali Sulistyo menegaskan kepada JPNN. Ia pun meminta kepada semua guru anggota PGRI untuk tetap bersemangat untuk hadir pada HUT ke-70 PGRI besok di GBK Jakarta.
Mengenai kedekatan Ketum PGRI denganpimpinan KSPI, Sulistiyo juga membantah bahwa penggalangan massa ini terkait dengan kedekatannya dengan Said Iqbal yang merupakan pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). “Tidak ada kaitan antara penggalangan guru nanti dengan KSPI. Bahwa massa buruh juga akan ikut serta hanyalah partisipasi sebagai sesama organisasi buruh atau pekerja saja. Guru dan buruh harus bekerja bersama sebagai sama-sama organ yang ditindas oleh pemerintah saat ini,” jelas Sulistyo, seperti dimuat di JPNN kemarin.
>>Baca Juga:
Ketua Umum PGRI Sulistyo Menyebut Ada Oknum di Kemdikbud Yang Memecah Belah Guru, Ini Penjelasannya...
Dalam kesempatan lain melalui situs
pgri.or.id ketua umum PB PGRI Sulistyo menyebut bahwa surat edaran tersebut sangat memalukan. ”Itu pertanda Menteri yang menggunakan arogansi kekuasaan untuk memberangus PGRI sebagai organisasi profesi guru yang selama 70 tahun menjadi mitra strategis Pemerintah. Surat tersebut menyakitkan, melecehkan, dan mencemarkan nama baik PGRI,” tegas Sulistiyo yang kang Abiey kutip dari situs PGRI.OR.ID (10/15/2015).
Beredarnya surat edaran dua menteri bagi PGRI mengundang pertanyaan, ada apa sebenarnya antara Menpan dengan kementrian terkait yang dianggapnya mengganggu peringatan HUT PGRI yang sudah menjadi tradisi dan dilakukan setiap tahunnya, bahkan selalu mendapat dukungan pemerintah.
“Kami yakin Bapak Presiden akan marah jika tahu pembantunya menerbitkan surat macam begitu. Memalukan! Saya yakin Presiden RI sangat menyesal jika mengetahui apa yang dilakukan oleh pembantunya.” demikian Sulistyo dalam situs PGRI.or.id tersebut. [Abiey Kayla |10/12/2015]
DOWNLOAD DISINI >>
Masih satu topik:
Modul-modul Komputer untuk SD SMP SMA SMK disini...