Unduh Modul TIK SD Kelas 1,2,3,4,5,6 disini >>
UN Tahun 2016 Menggunakan 2 Kurikulum KTSP dan K13 Atau Penggabungan Dari 2 Kurikulum? Berikut Kabar Aktualnya, Guru Wajib Baca... Jadwal ujian nasional (UN) sudah ditetapkan pemerintah, jika sesuai rencana UN akan berlangsung pada bulan februari 2016, adapun sistem UN nantinya ada yang menggunakan sistem cetak seperti biasanya dan ada yang menggunakan sistem komputer. Kenapa menggunakan 2 sistem, karena tidak semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas yang mendukung untuk terselenggaranya ujian secara Online. Untuk wilayah yang sudah mendukung maka UN menggunakan sistem komputer, sedangkan yang belum masih menggunakan sistem cetak.
|
Ilustrasi Pelaksanaan UN menggunakan sistem komputer. Photo dari JPNN |
Seperti yang dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemendikbud Totok Suprayitno
pada rapat koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi,
Kepala LPMP, dan Kepala P4TK seluruh Indonesia bahwa pelaksanaan UN tahun 2016 berbasis cetak dan komputer.
“Pelaksanaannya akan akan berbasis cetak dan berbasis komputer,” ungkap Totok seperti yang Kang Abiey kutip dari JPNN,15-11-2915.
Totok juga mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan
soal-soal UN 2016 yang sesuai dengan ketuntasan kurikulum. Kemendikbub akan menyiapkan soal UN 2016 dengan menggabungkan dua kurikulum, yaitu kurikulum KTSP 2006 dengan kurikulum 2013.
Masih menurut Totok bahwa kisi-kisi yang dikeluarkan BSNP bersifat makro. “Kisi-kisi yang dikeluarkan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersifat makro, sesuai dengan ketuntasan kurikulum,” demikian Totok menjelaskan.
>>Baca:
Kisi-Kisi UN SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK 2016 Dari BSNP Silahkan Download
Soal UN hendaknya 2 Kategori, KTSP dan K13
Dari sumber lain mengatakan bahwa hendaknya soal UN bukan merupakan soal irisan (penggabungan) dari kurikulum KTSP dan K13 melainkan soal harus terdiri dari dua kategori, yakni soal berdasarkan Kurikulum 2006 dan berdasarkan Kurikulum 2013. Soal UN sebaiknya dibuat sesuai kurikulum yang diikuti siswa. Demikian harapan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY yang kang Abiey kutip dari Edupost, 16-11-2015.
"Alangkah baiknya jika soal UN disesuaikan dengan kurikulum yang diikuti siswa,” Demikian Kepala Dikpora DIY, K Baskoro Aji memberi penjelasan kepada Edupost. Beliau juga menambahkan bahwa jika soal UN yang dibuat merupakan irisan dari dua kurikulum maka evaluasi tidak akan berjalan maksimal.
Namun demkian kepala Kepala Dispora DIY itu mengatakan, Kemendikbud tentu akan lebih kerepotan jika harus membuat soal dengan dua kategori. Karena itu, pihaknya berharap jika UN tahun depan harus menggunakan model irisan, proses sosialisasi kepada sekolah harus segera dilaksanakan agar persiapan pihak sekolah menjadi lebih panjang.
>>Baca:
Download Kumpulan Soal UN SMP Tahun 2015 Lengkap
Soal UN 2016 Akan Disamakan
Sementara dari kabar24.bisnis.com memberitakan bahwa Kemdikbud memutuskan, sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 (K-13) maupun kurikulum 2006 (KTSP), pelaksanaan serta materi ujian nasional (UN) pada 2016 mendatang akan disamakan. Seperti yang dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Ramon Mohandas bahwa ujian nasional tahun 2016 tetap dilaksanakan dalam satu konsep, meskipun sejumlah sekolah masih menggunakan kurikulum yang berbeda.
Berikut petikan pernyataan Ramon yang kang Abiey kutip dari kabar24;
“Kita ambil praktisnya saja. Karena secara teknis pelaksanaan UN dengan dua pendekatan dan kurikulum berbeda sulit dilakukan,” ujar Ramon di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Kemdikbud tentunya tidak ingin mengambil resiko jika UN dilaksanakan dengan membuat dua soal dengan kategori kurikulum yang berbeda. “Kemendikbud tidak mau ambil resiko UN berantakan karena membuat UN versi K-6 dan versi K-13. Akhirnya kita gunakan materi yang bersinggungan di K-6 dan di K-13," tuturnya.
Yang dimaksud dengan titik singgung yaitu materi yang dibuatkan soalnya adalah materi yang ada di kurikulum 2006 dan juga ada di materi kurikulum 2013. Ramon menambahkan, bahwa sebenarnya prinsip dari ujian itu adalah materi yang diujikan harus pernah diajarkan kepada siswa. Meski secara teknis belum dibuat butir soal ujian, Ramon menjamin siswa tidak akan kesulitan mengerjakan
UN 2016. Oleh karena itu, Ramon menegaskan cara termudah mencari titik singgungan antara materi dalam K-6 dan K-13.
Melalui titik singgung tersebut siswa yang belajar dengan kurikulum 2006 tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal UN. Begitupun dengan siswa yang belajar menggunakan K-13, tidak boleh merasa kesulitan karena soal ujiannya tidak pernah dipelajari lagi. Demikian Ramon menjelaskan panjang lebar.
>>Baca:
Apapun bentuk soal yang akan dibuat Kemdikbud entah menggunakan dua kategori soal KTSP dan K13, atau menggunakan soal yang sama yaitu soal yang dibuat berdasar irisan kurikulum KTSP dan K13, siswa tetap harus siap, dan begitupun dengan gurunya harus siap juga memberikan berbagai bentuk pengayaan kepada siswanya dengan menyiapkan siswanya untuk menghadapi segala kemungkinan soal yang akan dihadapi nanti pada
UN 2016.
DOWNLOAD DISINI >>
Masih satu topik:
Modul-modul Komputer untuk SD SMP SMA SMK disini...