Unduh Modul TIK SD Kelas 1,2,3,4,5,6 disini >>
Pagi ini kang abiey mau bercerita tentang
SDN Tenjo 04 Kabupaten Bogor, sebuah sekolah dasar yang ada di pinggiran kabupaten bogor bagian barat. Sekolah ini memiliki kenangan tersendiri buat kang abiey, kenangan sewaktu bersekolah disana tentunya. Dari sekolah negeri inpres-dulu SDN Tenjo IV itu disebutnya SD INPRES- tersebutlah awal perjalanan pendidikan kang abiey.
Ihwal kenapa
kang abiey menuliskannya disini, lantaran setelah menelusuri mesin pencari nama SDN Tenjo 04 belum masuk index pencaraian, kalaupun ada itu hanya lis daftar sekolah yang dipublish bagian pendataan sekolah dinas pendidikan kabupaten Bogor, jadi bukan menceritakan tentang profil sekolah yang berada di Kp. Leweung Gede kecamatan Tenjo tersebut.
Mari kita mulai menceritakan tentang SDN Tenjo IV ini....
Dulu, sekitar taun 87-92 kang abiey kecil tiap pagi berangkat menuju Sekolah yang jaraknya sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumah, hanya keselang area persawahan, mungkin jaraknya sekitar 1 kiloan. Jalan menuju sekolah tersebut, dulu, sangat mengenaskan untuk ukuran sekarang. Untuk bisa sampai di sekolah kang abiey mesti mengikuti jalan setapak tempat hilir mudik kebo. Jalan setapak tersebut, akrab disebut jalan tapak kebo. Bau pipis kebo, bau kotoran kebo udah menjadi pemandangan sehari-hari. Apalagi kalau musim penghujan tiba, suasanannya bisa lebih parah lagi. Kami mesti nyeker (baca: berjalan tanpa alas kaki) lantaran jalan berubah menjadi lumpur yang bercampur dengan kotoran kebo. Belum lagi sawah kalau udah musim hujan akan berubah menjadi lautan air, dan kami harus melewati cukang (baca: jembatan yang terbuat dari beberapa buah bambu). Hsst jangan dibayangkan seperti apa!
Tapi keadaan tersebut tidak membuat kami minder, malas atau apapun yang membuat kami "ogah" pergi ke sekolah. Kami tetap semangat untuk belajar.
Guru disana seinget kang abiey waktu itu cuma beberapa orang saja. Kang abiey masih inget, ada pak Wahyudin, guru yang satu ini yang menurut kang abiey paling the best, nanti kita ceritakan diakhir. Trus ada almarhum pak Abdul Jalil (mudah-mudahan Allah SWT merahmati beliau di alam sana, Amiin!), pak Abdul Misar, dan mang Syafei penjaga sekolah yang ikut membantu ngajar kami juga.
Tiap kelasnya waktu itu cuma diisi paling banyak 15 orang, itupun kalau bertahan, sebab satu persatu temen sekelas kami mulai memilih berhenti untuk membantu orang tuanya bekerja di sawah. Pokoknya haru kalau diceritain mah....
Sekalipun bentuk gedung sekolah kami sangat sederhana, gurunya cuma beberapa orang, tetapi rasanya waktu itu tidak pernah yang namanya ada isitilah "tidak belajar" lantaran gurunya tidak datang. Kalau ada guru yang tidak masuk guru yang lain dengan sigap menghandle, bahkan itu tadi sampai penjaga sekolahnya saja ikut membantu mengajar kami. Dan rasanya guru kami waktu itu rajin-rajin, masuk terus, kecuali berhalangan. Apalagi pak Wahyudin....
Pak Wahyudin memang guru satu-satunya yang menurut kami paling berpengaruh terhadap berlangsungnya
KBM di SDN Tenjo 04 waktu itu. Kalau gak ada beliau mungkin kami banyak bengong di kelas karena jumlah guru dan siswa gak sebanding. Tap pak Wahyudin memang paling "eksis" dan loyalitasnya luar biasa, kadang setelah jam belajar selesai sorenya kami belajar lagi sama beliau bahkan malamnya kami bawa-bawa obor buat bisa berkumpul di salah satu rumah temen kami untuk belajar bareng, dan ada pak Wahyudin nya pastinya. Hebat kan guru yang satu ini.. (hmm kalau ada kepala Dinas yang membaca tulisan ini saya minta buat naikin pangkat beliau, atau beri penghargaan lah....)
Apakabar SDN Tenjo 04 sekarang?
SDN Tenjo 04 sekarang pastinya jauh lebih baik dari yang kami alami beberapa puluh tahun yang lalu. Baik dari bentuk fisik maupun guru-gurunya. Mudah-mudahan
Dinas Pendidikan di Kecamatan Tenjo l tersebut. Mudah-mudahan begitu.
DOWNLOAD DISINI >>
Masih satu topik:
Modul-modul Komputer untuk SD SMP SMA SMK disini...